Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa suplemen vitamin D dapat
mengurangi faktor risiko diabetes tipe 2. Vitamin D dapat meningkatkan
fungsi sel yang memproduksi insulin pada penderita pra-diabetes.
"Hasilnya menunjukkan, suplemen vitamin D dapat membantu menurunkan
risiko utama pada penderita diabetes tipe 2," kata rekan penulis Dr.
Anastassios Pittas, seorang ahli endokrinologi di Tufts University Medical Center di Boston, Amerika Serikat, baru-baru ini.
Diabetes tipe 2, bentuk paling umum dari penyakit gula itu, telah mengidapi jutaan warga Amerika
. Kondisi ini ditandai dengan tingginya kadar gula darah yang
dihasilkan dari rendahnya respon tubuh terhadap insulin, bahan kimia
yang menghilangkan gula dari aliran darah dan menyimpannya di hati dan
otot. Insulin itu dibuat sel beta di pankreas.
Untuk melihat apakah mengonsumsi
vitamin D bisa meningkatkan kemampuan orang untuk menangani gula darah,
peneliti memberikan 92 orang dewasa pra-diabetes dengan suplemen
vitamin D3 dan suplemen kalsium. Setelah empat bulan, darah peserta
diuji untuk mengetahui beberapa faktor risiko diabetes.
Langkah-langkah pengujian, termasuk tes
hemoglobin A1C, indikator kadar gula darah dari waktu ke waktu, dan
tes fungsi beta-sel, seperti tercermin oleh berapa banyak insulin yang
dilepaskan dan seberapa baik tubuh merespon insulin.
Para peneliti menemukan vitamin D
meningkat secara signifikan dalam fungsi beta-sel pada orang dewasa
pra-diabetes, menurut hasil yang dipublikasikan dalam American Journal
of Clinical Nutrition. Kelompok yang mengonsumsi vitamin D juga
memiliki kadar hemoglobin A1C sedikit lebih menguntungkan. Kalsium
tidak berpengaruh pada fungsi sel beta, baik sendiri atau dalam
kombinasi dengan vitamin D.
Hasil tidak selalu menunjukkan vitamin D
akan mengurangi kemungkinan diabetes. Karena penelitian ini hanya
mengukur hasil tes darah. "Namun, temuan penting adalah suplementasi
mempengaruhi biologi," tutur Dr. Ian De Boer, nephrologist di University of Washington di Seattle yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
De Boer memperkirakan dalam penelitian
vitamin D meningkatkan fungsi sel beta antara 15 dan 30 persen.
Penelitian sebelumnya telah mengeksplorasi hubungan antara vitamin D
dan diabetes dengan hasil yang beragam. Beberapa studi juga menunjukkan
orang dengan kadar vitamin D rendah mungkin berada pada risiko yang
lebih tinggi untuk diabetes. Namun, sebagian besar penelitian
menunjukkan suplemen vitamin D dapat membantu mencegah diabetes.
Sumber : Liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar